- September 18, 2024
- Posted by: Eko Adjis
- Category: Berita, Info Bisnis

Global highlights, ketiga indeks utama Wall Street ditutup menguat nyaris stagnan di akhir perdagangan Selasa (17/9), seiring investor bersiap menghadapi keputusan pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang pertama dalam 4,5 tahun. Indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi intraday untuk hari kedua berturut-turut. Sementara itu, indeks Russell 2000 yang berisi saham berkapitalisasi kecil, mengungguli tiga indeks utama, naik 0,74% pada sesi tersebut.
* Rilis angka penjualan ritel lebih tinggi dari perkiraan meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi AS. Angka penjualan ritel AS naik secara tak terduga pada bulan Agustus. Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel meningkat sebesar 0,1% (mom). Realisasi ini lebih tinggi dari ekspektasi minus 0,2% (mom).
* Pasar cenderung wait and see menjelang keputusan suku bunga acuan Federal Reserve. Menurut FedWatch Tool milik CME, pasar memperkirakan peluang sebesar 63% bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu. Sedangkan 37% lainnya memperkirakan Federal Reserve akan memangkas 25 basis poin dari level suku bunga saat ini. Pada saat yang sama, hasil konsensus dari survei yang dilakukan oleh Bloomberg, masih menghasilkan median estimasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.
* Beberapa lembaga internasional menurukan proyeksi pertumbuhan ekonomi China imbas output industri melambat ke level terendah dalam 5 bulan per Agustus. Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dari sebesar 4,9% menjadi 4,7%, sementara Citigroup memproyeksikan pertumbuhan dari sebesar 4,8% menjadi 4,7%. Output industri China pada Agustus tumbuh 4,5% (yoy), melambat dari laju 5,1% pada Juli dan menandai pertumbuhan paling lambat sejak bulan Maret, data dari Biro Statistik Nasional (NBS).
*Domestic Highlights*
* Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Selasa (17/9) ditutup menguat 0,25% (dtd) ke posisi 7.831,78 dari penutupan sebelumnya pada level 7.812,13. Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp11,95 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp12,70 triliun. Sementara itu, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp678,82 miliar. Secara akumulatif, investor asing membukukan net buy senilai Rp52,08 triliun sejak awal tahun. Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terapresiasi ke level Rp15.335/USD dari sebelumnya Rp15.400/USD.
* *Beberapa perkembangan dari dalam negeri lainnya*, yaitu:
* BPS melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD2,9 miliar pada Agustus 2024. Adapun perolehan tersebut menambah catatan panjang surplus neraca perdagangan Indonesia selama 52 bulan berturut-turut.
* Bappenas: Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap dua akan difokuskan pada sarana pendukung kota, seperti pertokoan dan sekolah. Adapun pembiayaan proyek ini nantinya akan lebih banyak diinisiasi oleh pihak swasta.
* BPS: Impor non-migas tercatat sebesar USD6,43 miliar pada Agustus 2024, turun dari USD6,53 miliar di bulan sebelumnya. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus 2023 yang mencapai USD5,19 miliar.
* Gaikindo: Penjualan mobil mencapai 560,6 ribu unit sepanjang Januari-Agustus 2024. Sebagai informasi, angka tersebut turun 17,05% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 675,8 ribu unit.
* BPS melaporkan impor beras naik sebesar 121,34% (yoy) per Agustus 2024 menjadi USD1,91 miliar. Selain itu, impor gula dan gandum juga meningkat masing-masing sebesar 5,53% (yoy) dan 3,84% (yoy).
*Corporate Highlights*
* ELSA merealisasikan investasi pembelian Carbon-Oxygen Logging (CO Log) untuk pengembangan usaha. Sebagai informasi, emiten telah menggunakan CO Log sejak tahun 2005 dalam layanan pengukuran kadar karbon dan oksigen.
* RAAM mencatatkan kerugian sebesar Rp98,37 miliar pada semester-I 2024. Adapun kerugian tersebut menurunkan laba sebesar 452% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan laba Rp27,92 miliar.
* TMAS menyerap capital expenditure (capex) sebesar Rp507 miliar pada semester I 2024. Sebagai informasi, angka tersebut baru mencapai 39% dari total anggaran belanja modal tahun 2024 yang sebesar Rp1,3 triliun.
* ADHI berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp13,6 triliun hingga Agustus 2024. Kontrak tersebut didominasi oleh proyek gedung dan sumber daya air, sementara sisanya berasal dari jalan, jembatan, properti, manufaktur, dan EPC.
* PTPP dan WIKA membentuk konsorsium untuk menggarap proyek senilai Rp863 miliar. Proyek tersebut merupakan pembangunan Rumah Sakit Harapan Kita – Tokushukai yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan.