- March 23, 2018
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
Duel panas bakal tersaji di laga perdana kedua tim di Liga 1, antara Sriwijaya FC melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (25/3).
Kekalahan Borneo FC dari SFC di semifinal Piala Gubernur Kaltim lewat drama adu penalti 8-7 (3-3) masih menyisakan dendam dari kubu Pesut Etam.
Selain cerita manis, luka juga di rasakan Laskar Wong Kito di laga itu. Wing bek SFC Marcho Sandy Maraudje sempat dipukul oknum panitia pelaksana (panpel) pertandingan, tepat saat ia masuk ke lorong ruang ganti pemain pasca mendapatkan kartu merah.
Aksi pemukulan itu, sempat membuat pemain dari kedua tim berlarian masu lorong ruang ganti pemain. Pertandingan pun terhenti beberapa menit. Setelah itu, di awal babak pertama, SFC sempat tidak ingin melanjutkan pertandingan, karena pemain merasa terancam nyawanya.
Kini, luka itu kembali terkorek karena SFC harus bertamu ke kandang Borneo. Bagi Marcho, sudah pasti itu menjadi kenangan buruk dan tidak akan terlupakan.
“Saya pasti ingat, ada sedikit bekas trauma, tapi tidak terlalu berpengaruh dan membuat saya jadi takut. Saya akan bermain normal dan berikan yang terbaik buat tim dan meraih kemenangan,” ucap Marcho Maraudje, Kamis (22/3).
Di laga ini, pemain berdarah Papua ini mengaku akan berusaha keras untuk dapat menekan emosinya. Pertemuan di semifinal PGKT yang berakhir dengan pemukulan pada dirinya, menjadi pelajaran berharga.
Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi selama pertandingan.
“Saya akan berusaha supaya tidak terpancing emosi,” ucapnya.
Di tempat berbeda, Manajer SFC Ucok Hidayat meminta jaminan keamanan dan perlindungan kepada tim tamu menjadi hal yang mutlak dan wajib harus diberikan panpel Borneo FC. Agar tidak terjadi lagi aksi kekerasan di lapangan, seperti yang dialami pemain di turnamen PGK II 2018, sebelumnya.
“Saat itu tidak ada petugas keamanan berseragam di lokasi, sehingga Marcho menjadi korban pemukulan dua oknum panpel dan kejadian itu disaksikan tiga official kita (SFC). Kita tentunya berharap kejadian seperti itu tidak kembali terjadi,” harapnya.
Akibat tragedi tersebut, pihaknya sempat meminta pertandingan dihentikan. Tujuannya tidak lain untuk memberikan perlindungan bagi Alberto Goncalves dkk. SFC kembali melanjutkan laga, setelah dilakukan negosiasi dengan pengawas pertandingan, bersama Kapolres Samarinda dan Danrem. Setelah mereka memberikan jaminan keamanan.
“Kita harapkan kejadian itu tidak terulang lagi di laga perdana melawan Borneo FC pekan ini,” mintanya. #zal