- January 19, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Sudirman Said (Foto: Indra Komara)
Jakarta – Direktur Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, menyatakan Prabowo tidak terpancing untuk agresif saat debat perdana. Alasannya, Prabowo tak ingin debat membuat permusuhan.
“Pak Prabowo tidak terpancing, diserang berkali-kali tidak membalas beliau mengatakan pemilu ini bukan permusuhan. Pemilu ini adu gagasan, kebaikan menawarkan yang tebaik ke masyarakat jangan malah dipojok-pojokan,” ucap Sudirman di Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Dia menilai sikap Prabowo itu bisa diikuti oleh para pendukungnya. Sudirman mengatakan Prabowo ingin masyarakat ikut menjaga ketenangan dan tidak saling memojokkan menjelang pilpres.
“Memang suasana masyarakat ditentukan oleh elitnya. Kalau elitnya bisa jaga ketenangan, kerukunan, dan tidak agresif, tidak memojokkan, yang bawah juga ikut terjadi,” tuturnya.
Sudirman juga menyatakan debat pilpres perdana yang digelar pada Kamis (17/1) malam juga menunjukkan sifat Prabowo yang humanis. Salah satunya, menurut Sudirman, ditunjukkan dengan berjoget ada tekanan.
“Soal Pak Jokowi, biar masyarakat menilai, tapi soal Pak Prabowo, inilah berkat dari Tuhan, bahwa Prabowo yang selama ini distigmakan otoriter, ternyata sangat humanis. Saat ada tekanan, joget-joget. Itukan dalam hati, bukan dibuat-buat,” ujar Sudirman.
Selain menjelaskan soal sikap Prabowo saat debat, dia juga mengkritik jalannya debat perdana tersebut. Sudirman meminta debat kedua bisa dibuat lebih rileks dan alami agar para kandidat tidak terlihat kaku.
“Mungkin rule, aturan perdebatan dibuat lebih rileks, lebih organik, jangan terlalu kaku dengan batasan-batasan yang menyebabkan orisinalitas dari kandidat tidak keluar karena menjadi kaku, fokus pada prosedur, tidak fokus pada konten,” pungkasnya.
(aik/haf)