Keamanan Penggunaan Aplikasi My Pertamina dan T-Cash di SPBU Dipertanyakan

APLIKASI- My Pertamina kini memiliki kartu dan aplikasi. Namun sejumlah kalangan yang masih awam di Palembang masih ragu menggunakanya, terkait keamanan di SPBU.

Palembang, BP

Pasca dilauching belum lama ini, aplikasi My Pertamina dipertanyakan keamananya. Sejumlah pengendara di Palembang menilai aplikasi My Pertamina tidak sejalan dengan larangan penggunaan handpone di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU).

Salah satu pengendara dijumpai di salah satu SPBU di Plaju, Yantris (34) megatakan upaya transaksi digital menggunakan aplikasi tidak masalah, asalkan memang benar-benar aman untuk konsumen.

“Kalau saya baca informasi di koran, atau lewat sosial media programnya bagus, tapi bukan soal tentang kegunaanya saja, tapi juga keamananya,” kata dia, Rabu (23/1/2018).

Yantris khawatir jika ada masyarakat yang masih belum paham kegunaanya, akan melakukan hal ceroboh. Apalagi, hal tersebut bukan hanya tetang keselamatan dirinya namun juga orang lain di sekitar.

Demikian dikatakan pengendara lainnya, Yulia (20) salah satu mahasiswa perguran tinggi swasta di Plaju. Menurutnya tujuan mempermudah pengendara apalagi generasi melenial sangatlah positif. Hanya saja, hal itu tidak ada artinya jika berdampak membahayakan.

“Sempat download karena awalnya berfikir banyak promo, apalagi ada reward poin, lumayan bagi kantong mahasiswa. Tapi sempat bingung juga bagaimana menukarkan poin, karena ada larangan menggunakan handpone di SPBU,” tutur dia.

Yulia mengatakan, transaksi penggunaan uang elektronik juga menurutnya masih dikhawatirkan sekalipun banyak pihak mengatakan hal itu masih aman, apalagi menggunakan handpone, yang notabenya sangat dilarang di SPBU.

“Sempat baca juga googling tentang aplikasi ini, meski dikatakan transaksinya pakai kartu e-money, namun tetap saja bagi pengguna yang ceroboh, bisa saja ini berdampak membahayakan, jika tidak ada pemahaman yang benar,” jelas dia.

Ditanya soal jenis transaksi lainnya, seperti Telkomsel T-Cash, Yulia mengakui hal ini juga sangat riskan, menurutnya dirinya tidak habis pikir kenapa transaksi taping ini bisa dilakukan di SPBU.

Penggunaan transaksi Telkomsel T Cash yang sudah berlaku di Jakarta. Foto : Kompas.com 4 Juni 2018

“Di daerah lain saya pernah baca sudah ada yang menggunakan T Cash di SPBU, namun belum jelas juga mekanisme transaksinya, karena yang saya baca hanya tentang kemudahannya saja, belum baca soal keamananya,” tutur dia.

Sementara itu, terkait kekhawatiran ini, Region Managaer Health Safety Security Environment (HSSE) Pertamina Sumbagsel Hendrix Eko Vebriono mengatakan aturan penggunaan handpone ini digeneral tidak boleh digunakan di SPBU, walaupun pada dasarnya pada jarak dan kondisi tertentu hal ini cukup aman menggunakan handpone.

Menurutnya, Pertamina sudah melakukan sejumlah upaya antisipasi baik kepada pihak pengelola SPBU maupun standart layanan dan aturan di SPBU salah satunya penempatan mesin gesek, untuk transaksi non tunai. Namun demikian, tetap saja ada resiko dalam situasi tertentu.

“Mungkin bagi yang memahami sifat api itu sendiri, tidak ada kekhawatiran yang berlebihan tentang hal ini. Hanya saja, bagi masyarakat umum tentunya jika tidak hati-hati dapat berpotensi terjadi kebakaran,” katanya.

Hal inilah nantinya, kata Hendrix perlu adanya upaya sosialisasi dan antisipasi. Misalnya, tempat khusus mesin taping yang aman untuk transaksi selain itu mengingatkan kembali petugas di SPBU tentang penggunaan aplikasi yang aman dan upaya lain yang terus dievaluasi.

“Tentunya ini masukan untuk kami untuk lebih meningkatkan keamanan di SPBU, apalagi benar jika pengguna aplikasi ceroboh, maka dalam situasi tertentu akan membahayakan, namun kebakaran itu sendiri tidak semudah yang kita pikirkan,” katanya.

Kendati demikian, meski transaksi hanya menggunakan kartu My Pertamina dan aplikasi digunakan sebagai top up, mengkuti undian dan sebagainya, perlu juga ada antisipasi kepada masyarakat yang belum paham kegunaan aplikasi ini, termasuk antisipasi jika ada pengguna menyodorkan ponsel untuk menukarkan point reward.

“Petugas di SPBU dalam hal ini kepada pengelola, terus ditingkatkan terutama tentang penggunaan aplikasi. Termasuk juga evaluasi lokasi taping transaksi menggunakan smartphone seperti penggunaan T-Cash.

Namun di sisi lain dikatakan, pemicu terjadinya kebakaran pada penggunaan handpone sebenarnya ada pada batre. Batre ponsel dapat menghasilkan bunga api, dan pada situasi tertentu dapat memicu kebakaran. Namun signal, tidak.

“Tentunya ke depan juga sangat perlu adanya upaya untuk lebih meminimalisir potensi kejadian, apalagi upaya transaksi elektronik saat ini tengah dikembangkan dan ini tentunya akan semakin ditingkatkan keamanan bertransaksi,” tukas dia.

Terpisah, Corporate Communication Sumbagsel Telkomsel Gumilar Henda Nugraha membenarkan jika sejumlah SPBU di kota pilihan sudah bisa transaksi T-Cas. Hanya saja untuk di kota Palembang masih belum.

“Di kota-kota yang dipilih memang sudah diterapkan transaksi T-Cash di SPBU, namun di Kota Palembang masih belum. Untuk jenis transaksinya menggunakan QR Code dan sudah melalui proses verifikasi Pertamina, hanya saja memang belum massive untuk SPBUnya,” singkat dia. #ren



Leave a Reply